A Collaborative Performance with Pandu Hidayat (sound art)
"Paris as Viewed from Jakarta"
poem reading with sound art | a collaboration: sound & performance art | by Atieq SS Listyowati (performance art) & Pandu Hidayat (sound-art)
[karya ini merupakan interpretasi terhadap peristiwa politik yang pernah terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta yang menyebabkan 'hilangnya' beberapa 'orang terduga' terlibat dalam kasus ideologi tertentu sehingga beberapa nama masuk dalam daftar hitam pemerintah RI pada waktu itu dan banyak di antaranya kemudian terpaksa 'hengkang' dari tanah air dan menetap di beberapa negara di benua lain, antara lain berdiam di Paris (ibukota Perancis) selama puluhan tahun. Hingga kini belum pernah melalui jenjang peradilan yang secara jelas membuktikan 'keterdugaan' dan 'keterlibatan' mereka hingga harus mengalami perbedaan sikap sosial karena dianggap 'berbahaya', mereka pun mendapatkan sebutan sebagai kaum 'exile']
*
ketika jarak antara paris – jakarta tak lagi maya
meski tetap di sejuta tahun cahaya
dalam lesatan kilasan sejarah berdarah jakarta
melontarkan anak-anak negeri di jamrud hijau khatulistiwa
ke dalam timbunan dingin salju putih
merintih meradang menggelepar
merangkaki bebatuan jalanan kota paris
terkapar meringkuk bersimpuh di kaki menara eiffel,
jauh merasuk di antara bulir-bulir kristal es membeku
mencoba memahami, menerjemahkan makna diri & segala arti
di antara dentuman irama detak jantung,
berpacu di tiap helaan nafas memburu…
membilur biru… atas nama cinta pribumi
sukma pun menggigil dalam kilatan kerlap-kerlip sinar kota
dari ujung kerling emas berbinar di puncak monas
sejuta tahun cahaya melesat dalam warna-warni pelangi
melukiskan kisah anak-anak negeri
dalam kilauan sorotan sinar menyala di seputar sungai seine
& pantulan mentari pagi di kubah montmatre
ke sepanjang jalanan menuju champ de elyses
oh, … percikan kilatan asa ada di situ
bon jour!
tetaplah hidup!!!
*
poem reading with sound art | a collaboration: sound & performance art | by Atieq SS Listyowati (performance art) & Pandu Hidayat (sound-art)
[karya ini merupakan interpretasi terhadap peristiwa politik yang pernah terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta yang menyebabkan 'hilangnya' beberapa 'orang terduga' terlibat dalam kasus ideologi tertentu sehingga beberapa nama masuk dalam daftar hitam pemerintah RI pada waktu itu dan banyak di antaranya kemudian terpaksa 'hengkang' dari tanah air dan menetap di beberapa negara di benua lain, antara lain berdiam di Paris (ibukota Perancis) selama puluhan tahun. Hingga kini belum pernah melalui jenjang peradilan yang secara jelas membuktikan 'keterdugaan' dan 'keterlibatan' mereka hingga harus mengalami perbedaan sikap sosial karena dianggap 'berbahaya', mereka pun mendapatkan sebutan sebagai kaum 'exile']
*
ketika jarak antara paris – jakarta tak lagi maya
meski tetap di sejuta tahun cahaya
dalam lesatan kilasan sejarah berdarah jakarta
melontarkan anak-anak negeri di jamrud hijau khatulistiwa
ke dalam timbunan dingin salju putih
merintih meradang menggelepar
merangkaki bebatuan jalanan kota paris
terkapar meringkuk bersimpuh di kaki menara eiffel,
jauh merasuk di antara bulir-bulir kristal es membeku
mencoba memahami, menerjemahkan makna diri & segala arti
di antara dentuman irama detak jantung,
berpacu di tiap helaan nafas memburu…
membilur biru… atas nama cinta pribumi
sukma pun menggigil dalam kilatan kerlap-kerlip sinar kota
dari ujung kerling emas berbinar di puncak monas
sejuta tahun cahaya melesat dalam warna-warni pelangi
melukiskan kisah anak-anak negeri
dalam kilauan sorotan sinar menyala di seputar sungai seine
& pantulan mentari pagi di kubah montmatre
ke sepanjang jalanan menuju champ de elyses
oh, … percikan kilatan asa ada di situ
bon jour!
tetaplah hidup!!!
*
when the distance between paris - jakarta is no longer virtual
though
still in a million light years
in
dashed glimpses bloody history of jakarta
catapult
children in emerald green country equator
into
a pile of snow white cold
moaning
inflamed flounder
crawl
on the rocks of the streets in paris
lying
curled up kneeling at the foot of la tour eiffel,
far
penetrated in between grains of ice crystals freeze
trying
to understand, interpret the meaning of self and all meaning
between
pounding rhythm of the heartbeat,
raced
in every sigh hunt ...
welting blue... in the name of love native
soul
was shivering in a flash of light flickering town
from
the end of the gleaming gold sparkle at the top of monas
million
light years racing in the colors of the rainbow
depicts
the story of the children of nation
the
beam radiance lit around the river seine
and
the reflection of the morning sun in the dome montmatre
along
the roads leading to the champ de elyses
oh, ... spark flashes up there
bon jour !
still alive!!!
No comments:
Post a Comment